Jumat, 18 Oktober 2024

Sejarah Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


 Pendahuluan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kerjasama internasional di seluruh dunia. PBB terbentuk setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai upaya untuk mencegah konflik besar lainnya dan memastikan bahwa hak asasi manusia serta pembangunan global dapat tercapai dengan lebih baik.

PBB telah menjadi organisasi terbesar di dunia dalam hal jumlah negara anggota, dengan lebih dari 190 negara yang berpartisipasi, dan memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai masalah global, termasuk konflik internasional, kemiskinan, perubahan iklim, dan perlindungan hak asasi manusia.

Latar Belakang Pembentukan PBB

  1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa:

    • PBB dibentuk sebagai respons terhadap kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB), yang dibentuk setelah Perang Dunia I. Meskipun LBB bertujuan untuk menjaga perdamaian dunia, organisasi ini tidak berhasil mencegah Perang Dunia II.
    • Liga Bangsa-Bangsa gagal mencapai kesepakatan yang efektif antara negara-negara besar, terutama ketika beberapa negara besar seperti Jerman, Italia, dan Jepang mundur dari keanggotaan atau tidak mematuhi keputusan LBB.
  2. Perang Dunia II dan Kebutuhan untuk Reformasi:

    • Perang Dunia II (1939-1945) adalah salah satu faktor pendorong utama pembentukan PBB. Perang ini membawa kehancuran besar di banyak bagian dunia, dengan jutaan orang kehilangan nyawa dan infrastruktur hancur. Dunia membutuhkan sistem internasional yang lebih kuat untuk memastikan bahwa perang besar seperti itu tidak akan terjadi lagi.
    • Pemimpin negara-negara sekutu, terutama Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China, mulai berdiskusi tentang kebutuhan untuk mendirikan organisasi yang lebih kuat dan lebih inklusif yang bisa mengatasi masalah keamanan internasional dan mempromosikan kerja sama antarnegara.

Proses Pembentukan PBB

  1. Deklarasi Persatuan (1941):

    • Deklarasi Persatuan (atau Deklarasi 4 Negara), yang ditandatangani pada 14 Agustus 1941 oleh Amerika Serikat dan Inggris, adalah langkah pertama menuju pembentukan PBB. Deklarasi ini menyerukan adanya kerja sama internasional untuk mencegah agresi militer dan memastikan pemeliharaan perdamaian setelah perang.
    • Deklarasi ini diikuti oleh Uni Soviet dan China sebagai pihak yang mendukung tujuan tersebut. Dalam deklarasi ini, negara-negara sepakat untuk berkomitmen pada tujuan bersama, meskipun mereka belum membahas bentuk organisasi internasional yang pasti.
  2. Konferensi Teheran (1943):

    • Pada 1943, para pemimpin sekutu mengadakan Konferensi Teheran, di mana mereka mulai membahas tentang pendirian organisasi internasional setelah berakhirnya Perang Dunia II. Mereka memutuskan untuk memulai perencanaan untuk mendirikan organisasi global yang akan menggantikan Liga Bangsa-Bangsa.
  3. Konferensi Dumbarton Oaks (1944):

    • Pada 1944, sebuah pertemuan penting diadakan di Dumbarton Oaks, Washington D.C., Amerika Serikat, yang dihadiri oleh delegasi dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China. Di konferensi ini, para pemimpin sepakat tentang struktur dasar PBB, termasuk adanya Dewan Keamanan dan Majelis Umum yang akan menjadi badan utama.
    • Namun, ada perbedaan pendapat tentang hak veto negara besar di Dewan Keamanan, yang akhirnya disepakati bahwa negara-negara pemenang utama Perang Dunia II (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China) akan memiliki hak veto atas keputusan-keputusan penting di Dewan Keamanan.
  4. Konferensi San Francisco (1945):

    • Konferensi San Francisco yang diadakan pada April hingga Juni 1945 menjadi momen krusial dalam pembentukan PBB. Sebanyak 50 negara hadir untuk merundingkan Piagam PBB yang akan menjadi landasan hukum bagi organisasi ini.
    • Dalam konferensi ini, Piagam PBB disusun dan ditandatangani pada 26 Juni 1945, dan pada 24 Oktober 1945, PBB secara resmi dibentuk setelah cukup banyak negara yang meratifikasi piagam tersebut.

Struktur PBB

  1. Majelis Umum:

    • Majelis Umum terdiri dari seluruh negara anggota PBB, masing-masing memiliki satu suara. Majelis ini berfungsi sebagai forum untuk diskusi dan pembuatan kebijakan global. Setiap tahun, negara-negara anggota bertemu untuk membahas berbagai isu internasional.
  2. Dewan Keamanan:

    • Dewan Keamanan adalah badan yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Dewan Keamanan memiliki 15 anggota, termasuk 5 anggota tetap yang memiliki hak veto, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet (sekarang Rusia), China, dan Prancis. 10 anggota lainnya dipilih berdasarkan rotasi selama dua tahun.
    • Dewan Keamanan bertanggung jawab untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran perdamaian, seperti sanksi ekonomi, misi pemeliharaan perdamaian, atau bahkan penggunaan kekuatan militer.
  3. Sekretariat:

    • Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal, yang bertanggung jawab untuk menjalankan administrasi dan operasi PBB sehari-hari. Sekretariat ini juga bertugas untuk menyediakan data dan analisis untuk keputusan PBB, serta membantu melaksanakan keputusan-keputusan yang telah disepakati.
  4. Mahkamah Internasional:

    • Mahkamah Internasional adalah lembaga yudisial PBB yang bertugas untuk menyelesaikan sengketa antara negara-negara dan memberikan pendapat tentang masalah hukum internasional.
  5. Badan Khusus:

    • PBB memiliki berbagai badan khusus, seperti UNICEF (untuk anak-anak), WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), UNESCO (Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB), dan lainnya yang bertugas dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan hak asasi manusia.

Tujuan PBB

PBB memiliki tujuan utama sebagai berikut:

  1. Mempertahankan Perdamaian dan Keamanan Internasional:

    • PBB berusaha untuk mencegah perang dan konflik, serta menyelesaikan sengketa antarnegara dengan cara damai.
  2. Mempromosikan Hak Asasi Manusia:

    • PBB bekerja untuk melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia di seluruh dunia melalui instrumen seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
  3. Mendukung Pembangunan Sosial dan Ekonomi:

    • PBB berperan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
  4. Memberikan Bantuan Kemanusiaan:

    • PBB membantu negara-negara yang mengalami bencana alam atau konflik dengan memberikan bantuan kemanusiaan.

Dampak dan Peran PBB

Sejak didirikan, PBB telah memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa besar di dunia, termasuk:

  • Penyelesaian Konflik: PBB terlibat dalam misi pemeliharaan perdamaian di berbagai tempat, seperti di Korea, Cina, Kongo, Timur Tengah, dan Bosnia.
  • Penyusunan Resolusi Internasional: PBB menghasilkan resolusi-resolusi yang mendukung perdamaian dunia, seperti resolusi terkait denuklirisasi dan perlindungan lingkungan.
  • Meningkatkan Kerjasama Internasional: PBB memfasilitasi kerjasama antarnegara dalam hal perdagangan, kesehatan, hak asasi manusia, dan perlindungan lingkungan.

Kesimpulan

Pendirian PBB pada 1945 adalah langkah besar dalam menciptakan dunia yang lebih aman, adil, dan sejahtera. Walaupun menghadapi tantangan besar, seperti perang saudara dan ketegangan antara negara-negara besar, PBB terus memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga perdamaian dan memajukan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.





















Deskripsi : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kerjasama internasional di seluruh dunia. 
Keyword :Perserikatan Bangsa-Bangsa, sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pbb

0 Comentarios:

Posting Komentar